Senin, 04 Juni 2018

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL 10



Pada pembahasan kali ini anda akan mempelajari dan dapat mengerti konsep RPM, TAR dan GZIP. menggunakan RPM, menggunakan TAR dan GZIP untuk  instalasi software .

1.    MANAJEMEN PAKET SOFTWARE

Setiap system Linux mempunyai manajemen paket software, yang paling popular adalah RPM (RedHat Package Management).

RPM mengatur instalasi paket software, maintenance/upgrade dan menghapus paketsoftware dari system, atau lebih dikenal dengan install dan uninstall (install / remove).

RPM menyimpan informasi tentang paket yang diinstalasi dalam sebuah database. Penghapusan paket berarti juga menghapus semua files dan direktori yang terdaftar pada database tersebut, lengkap dengan nama PATH (lokasi dimana file dan direktori tersebut berada).

RPM menyimpan paket dalam bentuk file yang telah dikompres dan ditulis sebagai file degan ekstensi .rpm.

    2. FUNGSI MANAJER PAKET SOFTWARE

    Menghitung besar paketyang disesuaikan dengan kapasitas penyimpanan disk yang masih tersedia, apakah cukup atau tidak.
    Memeriksa apakah ada library atau file- file lain yang dibutuhkan untuk software tersebut.
    Menghindari konflik dengan software yang telah terpasang di system.
    Proses instalasi tidak mengacaukan system (membuat system file menjadi terganggu / korup).
    Upgrade ke versi yang baru tanpa mengganggu konfigurasi yang sudah ada.
    Verifikasi files dalam paket tersebut.

3.    PAKET SOFTWARE

Terdiri dari 2 jenis :

    Paket binary (biner), terdiri atas kumpulan program executable. Paket ini berekstensi *.rpm.
    Paket source, Berisi teks dari program yang kemudian dapat dikompilasi menjadi executable. Paket ini mempunyai ekstensi *.src.rpm.

4.    NAMA PAKET

Penamaan paket diatur dengan konven si sebagai berikut :

    Nama
    Versi
    Release
    Platform arsitektur (Intel, Alpha, Risc, …)

5. RPM QUERY
RPM dengan opsi  –qmemberikan informasi tentang paket sebagai berikut :
Informasi tentang versi paket samba adalah versi 2.0.5. 
Beberapa sub - opsi dapat diberikan, antara lain :
i
menampilkan informasi yang lebih rinci
l
list (daftar) se mua file(s)
d
tampilkan hanya file dokumentasi saja
c
tampilkan hanya konfigurasi file
f
info tentang paket memiliki file apa saja
p
berfungsi pada paket yang belum diinstalasi
--scripts
menampilkan script untuk instalasi

6.    TAR
Tar singkatan dari Tape A Rchive. Tar mula- mula didesain untuk backup tape, tetapi digunakan untuk membuat file tar pada semua sistem file. tar membuat satu "tar nama  versi   release   platform file" (yang disebut dengan "tarball") pada beberapa file dan direktori. File tar tidak dikompresi, hanya sebuah file heap yang dibentuk bersama dalam satu kontainer.Sehingga file tar akan mempunyai jumlah byte yang sama dengan semua file individu yang dikombinasikan ditambah sedikit file ekstra. File tar dapat dikompresi dengan menggunakan gzip atau bzip2.
Contoh :
·                     tar  –xvf example.tar  mengekstraksi isi dari  example.tar dan menunjukkan file yang akan diekstraksi
·                     tar  –cf backup.tar /home/ftp/pub  membuat file tar bernama backup.tar  dari isi direktori home/ftp/pub
·                     tar –tvf example.tar  menampilkan isi dari example.tar pada screen. 

7.    GZIP
Gzip merupakan format ZIP UNIX yang asli. Biasanya membentuk file tar terlebih dahulu dan kemudian mengkompresi dengan menggunakan gzip. File -file ini mempunyai ekstensi .tar.gz yang menunjukkan file tar yang di - zip dengan gzip. Selain itu juga terdapat file berekstensi .tgz. File ini merupakan file kompresi dengan gzip yang kompatibel dengan WinZip dan PkZip. Sehingga file zip pada UNIX dapat di unzip pada Windows.
Contoh :
·                     Untuk kompresi file menggunakan gzip, eksekusi perintah berikut  : gzip filename.tar (dimana filename.tar adalah nama file yang dikompres).  Hasil dari operasi ini adalah file yang bernama filename.tar.gz.  Defaultnya, gzip akan menghapus file filename.tar
·                     Untuk dekompresi file menggunakan gzip, eksekusi perintah beriku t : gzip   – d filename.tar.gz. Hasil dari operasi ini adalah file bernama filename.tar. Defaultnya, gzip akan menghapus file filename.tar.gz


LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL 9


File Permission
A.                Konsep dasar file permission
Pada dasarnya konsep file permission di GNU/Linux adalah suatu pengaturan kepemilikan file/folder berdasarkan user dan/atau group. Kepemilikan file/folder bisa diberikan kepada user/group. Secara garis besar file permission dibagi menjadi tiga yaituuser, group dan other. Setiap file/folder di system file memiliki tiga atribut yaitu owner,group, dan mode. Owner adalah id dari user pemilik file/folder tersebut. Group adalah giddari grup dimana user pemilik file/folder tersebut terdaftar. Mode adalah sederetan angka 0 dan 1 untuk menyatakan flags akses terhadap suatu file/folder.

File Permision tujuannya adalah memahami kepemilikan dari file dan direktori, melihat hak akses file, dan mengatur hak akses file sendiri.

Cara paling mudah untuk melihat atau mengetahui ketiga atribut tersebut adalah dengan menjalankan perintah ls dengan memberikan opsi -l

rotyyu@sarimula:~/skrip$ ls -l total 12 -rwxr--r-- 1 rotyyu rotyyu 139 2007-10-30 20:00 eth_link_stat.sh -rwxr--r-- 1 rotyyu rotyyu 595 2007-10-30 20:32 mkdev.sh

Dari hasil perintah tersebut terlihat ada dua berkas yaitu eth_link_stat.sh dan mkdev.sh (walaupun sebenarnya total ada 12, karena sudah diedit), yang dapat diketahui dari kolom ke-9. Kedua berkas tersebut dimiliki oleh user rotyyu (kolom ke-4) yang tergabung dalam grup rotyyu (kolom ke-5). Sedangkan mode atau permission berkas tersebut dapat dilihat pada kolom ke-2 yang sama-sama bernilai rwxr—r--. Penjelasan kolom lainnya adalah sebagai berikut, kolom pertama, tepat sebelum kolom permission, menyatakan apakah sebuah berkas merupakan direktori atau bukan, direktori dinyatakan dengan d sedangkan berkas biasa (regular file) dinyatakan dengan . Kolom ke-3 menyatakan banyaknya hard link ke berkas tersebut (akan dibahas pada kesempatan lain). Kolom ke-6, setelah nama grup, menyatakan ukuran dari berkas tersebut dalam bytes. Kolom berikutnya merupakan informasi tanggal dan waktu berkas terebut diubah terakhir kali.

Pada kolom permission, tiga karakter pertama merupakan perizinan untuk userpemilik berkas tersebut (owner), tiga karakter berikutnya untuk grup (group), dan sisanya untuk yang lainnya (other). Karakter-karakter tersebut mewakili permission [r]ead (dapat dibaca), [w]rite (dapat ditulis), dan e[x]cute (dapat dieksekusi). Pengaturan filepermission dengan cara ini (menggunakan karakter huruf) sebenarnya dapat dinyatakan dengan bilangan oktal (dan inilah sebenarnya yang berlaku karena karakter rwx digunakan hanya untuk mempermudah).
Dalam sistem bilangan oktal (basis delapan), permission dinyatakan dalam tiga digit, 4 untuk r, 2 untuk w, dan 1 untuk x. Dari contoh sebelumnya dapat diketahui bahwa kedua berkas tersebut memiliki permission 744 (terkadang harus ditulis sebagai 0744, prefix 0 menyatakan bilangan oktal), yang dapat digambarkan sebagai berikut: bila ijin baca akan diberikan maka bit yang berisi r diisi dengan 1, sebaliknya jika ijin baca ditiadakan maka bit r diisi dengan 0, demikian juga untuk permission lainnya (write dan execute).
user group other
rwx   r--      r--
111    100    100
7 4 4
B. Memahami Kepemilikan File
Linux membagi 3 kelas yang berhak mengakses sebuah file :
 Owner, yaitu Menentukan hak user pemilik file.
 Group, Menentukan hak kelompok pemilik file (setiap pemakai mempunyai group misalnya sejumlah orang yang terlibat dalam sebuah proyek mempunyai group yang sama dan berhak mengakses suatu file dengan hak akses yang sama).
Other, Menentukan hak pengguna selain user.
Untuk menetapkan kepemilikan suatu berkas, dapat dilakukan dari konsole/terminal/shell dengan bantuan perintah chown (“change own”) untuk mengubah user pemilik suatu file/folder dan chgrp (“change group”) untuk mengubah grup. Contoh untuk mengubah berkas eth_link_stat.sh menjadi milik user el_magnifico
$ chown el_magnifico eth_link_stat.sh
Untuk mengubah grup menjadi barca
$ chgrp barca eth_link_stat.sh

NB : perubahan ini hanya dapat dilakukan oleh user pemilik berkas atau root.

C. Memahami Permission File
Ada tiga jenis izin akses di Linux :
  read, izin untuk membaca file.
  write, izin untuk mengubah isi file.
  execute, izin untuk mengeksekusi program.

Izin ini didefinisikan secara terpisah untuk pemilik file, kelompok dan semua pengguna lain.

1. Pada file biasa, read berarti file dapat dibuka dan dibaca. Pada sebuah drektori, read berarti dapat melihat daftar isi direktori.

2. Write. Pada file biasa, ini berarti dapat memodifikasi file, alias menulis data baru ke file. Dalam kasus sebuah direktori, write berarti dapat menambah, menghapus, dan mengubah nama file dalam direktori. Ini berarti bahwa jika file memiliki izin write, diperbolehkan untuk memodifikasi isi file, tetapi diperbolehkan untuk mengubah nama atau menghapus file hanya jika hak akses direktori file yang memungkinkan untuk melakukannya.
 3. Execute. Dalam kasus sebuah file biasa, ini berarti dapat menjalankan file sebagai program atau shell script. Pada sebuah direktori, execute (disebut juga “search bit”) memungkinkan untuk mengakses file dalam direktori dan memasukkannya, dengan perintah cd.

Untuk menetapkan permission dapat digunakan dengan dua cara yaitu menggunakan bilangan oktal atau karakter. Perintah yang digunakan adalah chmod (“change mode”) yang dijalankan dari CLI (Command Line Interface). Jika menggunakan bilangan oktal, maka bit yang akan diset diisi dengan 1, dan jika ditiadakan maka diisi dengan 0. Contoh, untuk menambahkan ijin eksekusi untuk berkas mkdev.sh untuk group dan other.
$ chmod 755 mkdev.sh
Sedangkan jika menggunakan karakter, maka perijinan diberikan dengan menyertakan tanda + (plus) didepan karakter yang menyatakan suatu perijinan, dan tanda – (minus) untuk meniadakan suatau perijinan. Karakter yang digunakan adalah
r -> read w -> write x -> execute
dan untuk melambangkan siapa yang akan diberi permisi maka digunakan karakter
u -> user (owner) g -> group o -> other a -> all, merupakan gabungan dari user+group+other
Contoh, untuk meniadakan ijin baca untuk group dan other dari berkas eth_link_stat.sh
$ chmod og -w eth_link_stat.sh
Kedua metode (menggunakan bilangan oktal atau karakter) ini sama saja, silakan memilih sesuai dengan selera dan kemampuan. Cara kedua (menggunakan karakter) relatif lebih mudah bila dibandingkan dengan cara pertama yang mengharuskan seorang user memahami konversi bilangan berbasis oktal, biner, dan desimal.

NB : peirijinan hanya dapat diubah oleh pemilik berkas atau root.

     D. Mengatur Hak Akses
·                     Mode simbolik
Pertama : readers harus memutuskan apakah readers mengatur hak akses untuk pengguna (u), kelompok (g), pengguna lainnya (o), atau ketiganya (a).
Kedua : readers bisa menambahkan izin (+), menghapus (-), atau menghapus izin sebelumnya dan menambahkan izin yang baru (=)
Ketiga : tentukan perizinannya. Apakah readers mengatur izin read (r), write (w), execute (e), atau ketiganya.
Keempat : readers hanya tinggal memberikan perintah untuk chmod, hak akses mana yang akan di rubah.
Contoh:
Kita mempunyai regular file bernama contohfile  dan file memiliki izin akses penuh pada semua kelompok (ada perintah ‘rwx’). Tampilan awal Perizinan file :
-rwxrwxrwx
1. Kita hapus semua hak akses yang sekarang dan mengganti dengan hanya izin read untuk semua grup.
Syntax: $chmod a=r contohfile        Tampilan akan menjadi : -r–r–r–
 2. Selanjutnya kita akan memberikan izin kepada grup (yang di tengah) untuk di tambahkan izin execute.
Syntax: $ chmod g+x contohfile      Tampilan akan menjadi : -r–r-xr–
 3. Selanjutnya kita akan memberikan izin kepada semua grup untuk di tambahkan izin write.
Syntax: $ chmod ugo+w contoh file     Tampilan akan menjadi : -rw-rwxrw-
4. Selanjutnya kita akan menghapus izin execute yang ada pada grup (yg di tengah) untuk di hapus.
Syntax: $ chmod g-x contohfile          Tampilan akan menjadi : -rw-rw-rw-
        · Mode Numerik :
Mode dimana diwakili oleh 3 angka octal untuk perizinan filenya.
Standar umumnya adalah:
4= read (r)
2= write (w)
1= execute (x)
0= tidak ada izin (-)
Jika ingin mendapatkan hak akses yang kita inginkan kita hanya tinggal menjumlahkan angka yang sesuai .
Contoh:
1. Kita ingin mendapatkan hak akses Read Write dan Execute secara bersamaan maka numeriknya menjadi seperti ini:
Read + write + execute  4 + 2 + 1 = 7
2. Kita ingin mendapatan hak akses read dan execute secara bersamaan maka numeriknya akan menjadi seperti ini:
Read + Execute 4 + 1 = 5. Contoh penerapan pada syntax:
$ chmod 755 contohfile  
Syntax diatas menunjukan hak akses untuk User adalah 7 (rwx), untuk grup adalah 5 (rx), dan untuk others  juga 5 (rx).
Mode numerik mungkin tidak sesederhana mode simbolik, tetapi dengan mode numerik.Which Number ?
0  —
1  –x
2  -w-
3  -wx
4  r–
5  r-x
6  rw-
7  rwx

Pemilik sebuah file atau direktori dapat diganti menjadi milik user yang lain. Untuk mengganti digunakan perintah chown.
Berikut adalah cara penulisannya :
-chown option pemilik_baru nama_file/direktori

Untuk melihat kepemilikan suatu file dan group, gunakan perintah ls dengan option -l
Contoh output dari perintah tersebut :
rw-rw-rw- 1 azizah azizah 0 Jan 23 05:32 contohfile
·         Terlihat nama azizah yang pertama adalah pemilik file dan nama azizah yang kedua adalah nama groupnya. Secara default nama group sama seperti nama pemilik file.
·         Untuk mengubah kepemilikan file contohfile dengan user lain, kita bisa mengetikkan:
chown aku contohfile

·           Perintah tersebut mengubah kepemilikan contohfile menjadi milik user aku bukan lagi user azizah. Untuk melihat perubahannya lihat kembali detailnya dengan menggunakan perintah.
ls –l contohfile
o   Salah satu option yang ada di chown adalah –R. Option –R ini mengubah permission semua file yang ada dalam subdirektori dalam direktori yang sedang aktif.

o   Option –R bekerja secara rekursif,option tersebut mengubah kepemilikan semua objek yang ada dalam direktori bukan hanya kepemilikan direktorinya saja.
Contoh penggunaannya:
chown -R aku work
Perintah ini memberikan chown permission bagi user aku terhadap semua file yang ada di direktori work.
E.                 Atribut File
Adalah dimana sebuah file atau directori bisa eksis atau sebuah file mempunyai atribut yang berbeda antara sistem operasi satu dengan yang lainnya.
Tipe File : Menentukan Tipe File

Karakter
Arti
File biasa
d
Direktori
l
Symbolic link
b
Block special file
c
Character special file
s
Socket link
p
FIFO
·                     Ijin akses                     : menentukan hak user terhadap file ini.
·                     Jumlah link                  : jumlah link untuk file ini.
·                     Pemilik (Owner)          : menentukan siapa pemilik file ini.
·                     Group                          : menentukan group yang memiliki file ini.
·                     Jumlah karakter           : menentukan ukuran file dalam byte.
·                     Waktu pembuatan       : menentukan kapan file terakhir dimodifikasi.
·                     Nama file                    : menentukan nama file yang dimaksud.
F.                  USERMASK
Untuk menentukan ijin akses awal pada saat file atau direktori dibuat digunakan perintah umask. Untuk menghitung nilai default melalui umask pada file, maka dapat dilakukan kalkulasi sebagai berikut : 
Kreasi file (biasa) 6 6 6
Nilai umask          0 2 2
     ------- -
                 6 4 4
Kreasi direktori 7 7 7
Nilai umask       0 2 2
  ------- -
  7 5 5


LAPORAN PRAKTIMUM SISTEM OPERASI MODUL 8


MANAJEMEN PERANGKAT KERAS

DASAR TEORI
·         File perangkat keras
/dev berisi file device (perangkat) yang merupakan aspek penting pada sistem file Linux. /dev/cdrom dan /dev/fd0 merupakan drive CD-ROM dan floppy pada komputer anda. Kita dapat melakukan akses read dan write pada perangkat. Sebagai contoh /dev/dsp merupakan perangkat speaker. Sembarang data yang ditulis ke file ini akan dialihkan ke speaker. ‘cat /boot/vmlinuz > /dev/dsp’ menyebabkan kita dapat mendengarkan suara dari speaker. Untuk mencetak file dapat dikirim ke perangkat /dev/lp0. Mengirim data dan membaca data dari /dev/ttyS0 akan menyebabkan komunikasi dengan perangkat modem.
Mayoritas device berupa block device atau character device. Block device adalah device yang menyimpan atau membawa data, character device adalah device yang mengirim atau transfer data. Sebagai contoh, disket drive, hard drive dan CDROM drive adalah block device, sedangkan serial port, mouse dan parallel printer adalah character device.
Beberapa file perangkat yang umum digunakan yang perlu diingat adalah : /dev/ttyS0 (first communication port, COM1) : first serial port (mouse, modem), /dev/psaux (PS/2) : PS/2 mouse connection (mouse, keyboard), /dev/lp0 (first printer port, LPT 1) : first parallel port (printer, scanner, dsb), /dev/dsp (first audio device) : sound card, digitized voice dan PCM, /dev/usb/ (USB device) : node USB device, /dev/sda (C:/SCSI device) : first SCSI device (HDD, Memory stick, external mass storage device seperti CD-ROM pada laptop), /dev/scd/ (D:\SCSI CD-ROM device) : first SCSI CD-ROM device, /dev/js0 (standard gameport joystick) : first joystick device.
Device didefinisikan sebagai tipe seperti block atau character dan nomor mayor dan minor. Nomor mayor digunakan untuk melakukan katagori device dan nomor minor untuk mengidentifikasi tipe device khusus. Sebagai contoh, semua IDE device dihubungkan dengan primary controller mempunyai nomor mayor 3. Perangkat master dan slave, didefinisikan lebih jauh dengan nomor minor. Terdapat dua nomor sebelum tanggal yang tercetak. Jika kita lakukan perintah ls –l /hd* maka akan terlihat nomor mayor untuk perangkat hda dan hdb adalah 3. Nomor minor berubah untuk setiap partisi tertentu. Kita dapat selalu membuat perangkat menggunakan skrip MAKEDEV dimana akan diletakkan pada direktori /dev.
# MAKEDEV *
·         Perintah Mount dan Umount
Sebelum menggunakan sistem file, harus di-mount terlebih dahulu. Kemudian sistem operasi dapat mengerjakan penyimpaanan file. Karena semua file UNIX berada pada satu pohon direktori, operasi mount akan terlihat seperti isi dari sub direktori yang ada pada sistem file yang sudah dilakukan mounting. Contoh perintah mount :
$ mount /dev/hda2
/home $ mount
/dev/hda3 /usr
Perintah mount mempunyai 2 argumen, argument pertama adalah file device yang berhubungan dengan disk atau partisi dengan sistem file. Argument kedua adalah direktori yang dimounting. Perintah diatas berarti bahwa “/dev/hda2 dilakukan mounting ke /home” begitu juga dengan /usr. Perbedaan antara file device /dev/hda2 dan direktori mount /home adalah file device memberikan akses ke isi disk mentah, direktori mount memberikan akses ke file dari disk. Direktori mount disebut mount point.
Linux mendukung beberapa tipe sistem file. Mount akan menebak tipe dari sistem file. Opsi –t fstype akan memberikan spesifikasi tipe sistem file. Sebagai contoh, untuk mount floppy MS-DOS, dapat menggunakan perintah berikut :
$ mount –t msdos /dev/fd0 /floppy
Sistem file root dilakukan mounting pada waktu booting. Jika sistem file root tidak dapat dimounting, sistem tidak dapat melakukan booting. Nama sistem file dimounting sebagai root. Sistem file root mula-mula bersifat read-only. Skip startup kemudian menjalankan fsck untuk melakukan verifikasi validitas dan jika tidak ada permasalahan, dilakukan mounting lagi sehingga write diperbolehkan. fsck tidak boleh dijalankan pada saat sistem file dimounting, karena setiap perubahan ke sistem file saat fsck berjalan mengakibatkan kesalahan. Bila sistem file root dimounting read-only saat dilakukan pengecekan, fsck dapat memperbaiki permasalahan.
Jika sistem file tidak diperlukan untuk dimounting, dapat dilakukan unmounting dengan perintah umount. Perintah umount mempunyai satu argument berupa file device atau mount point. Sebagai contoh untuk unmount direktori pada contoh diatas dapat digunakan perintah :
$ umount /dev/hda2
$ umount /usr
Kita dapat melihat perangkat floppy dan mount point yang diijinkan pada /etc/fstab.
$ cat /etc/fstab
/dev/fd0     /mnt/floppy                 auto       rw, user, noauto    0 0
 /dev/hdc    /mnt/cdrom                  iso9660 ro, user, noauto      0 0
 /dev/hdc      /mnt/cdrom                iso9660  0  0  0

Kolom terdiri dari file device, directory mounting, tipe sistem file, opsi, frequency backup, fsck pass number (0 berarti tanpa cek). Opsi noauto menghentikan mounting yang dilakukan secara otomatis jika sistem dimulai (misalnya menghentikan mount –a). Opsi user mengijinkan sembarang user melakukan mounting sistem file dan karena alasan keamanan, eksekusi program tidak diijinkan (normal atau setuid).
Jika ingin menyediakan akses ke beberapa tipe floppy, perlu diberikan beberapa mount point. Setting berbeda untuk setiap mount point. Sebagai contoh untuk memberikan akses ke floppy MS-DOS dan ext2, dilakukan perubahan baris pada /etc/fstab :
/dev/fd0 /dosfloppy msdos user, noauto 0 0 /dev/fd0
/ext2floppy ext user, noauto 0 0


KESIMPULAN
Dalam Sistem Operasi GNU/Linux atau secara umumnya Sistem Operasi Unix dan turunannya, perangkat keras yang terhubung pada suatu komputer dikelola pada suatu direktori khusus yaitu direktori /dev. Tidak seperti dalam Sistem Operasi dalam Lingkungan DOS dan Windows, GNU/Linux memperlakukan perangkat keras sebagai suatu file ataupun direktori. Untuk mengetahui perangkat apa saja yang terdapat dalam komputer kita maka dapat kita lihat pada direktori /dev. Dalam sebuah sistem operasi, manajemen perangkat keras merupakan salah satu bagian penting penyusun sistem. Manajemen perangkat keras yang baik dalam sebuah sistem operasi akan menunjang kinerja sistem operasi tersebut dalam melakukan tugasnya serta dalam penggunaan sumber daya perangkat keras yang terhubing ke dalam komputer.


LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL 10

Manajemen Aplikasi pada Linux Pada pembahasan kali ini anda akan mempelajari dan dapat mengerti konsep RPM, TAR dan GZIP. menggunakan ...